Langsung ke konten utama

Just another day without you



Hai!

Selamat memulai tahun baru, memulai lembaran kertas putih di buku baru. Resolusi? Simple aja aku pengen move on. Move on dari kamu, move on dari sifat ku yang lalu, pokoknya mau jadi orang yang lebih baik yak itu aja. Lulus dari predikat 'anak cinta' sama 'anak galau' yang sita kasih ke aku? haha.

Seminggu belakangan kemaren aku ngeoff semua socmed dari bbm, twitter, fb, line. Pengen lagi ngerasain gimana fungsi hp yang cuma bisa telfon sama sms aja well, biasa aja tu aku masih bisa hidup tanpa socmed ya walo aku agak kudet jadinya -_- tapi ya gak kudet banget. Kenapa aku ngelakuin hal itu? Aku lagi berduka.. aku tanya ke seseorang sebut aja si A ya emang inisialnya A sih. 


Iya new year kemaren aku dulu yang ngucapin, terus ya kita agak ngengobrol dikit. Sampe siangnya dia panggil "DEK" lagi. Asli aku kangen di panggil gitu, dan terakhir ya kita ini kakak adekan kan? Tapi apa masih kakak adek? hm? Setelah hampir sebulan no-contact? Wajar kan ya kalo aku nanya? ya kan? tapi apa? READ AJA MEEEN! Trs ku chat lagi kan read aja? Sampe detik ini masih Delive aja. Cukup. Sekian. Trima kasih. 


Padahal dia masih tu sempet ngetweet. Hm aku bukan ngestalk tapi tweetnya jalan di time line ku. Yaudah sih paketanku abis trs jadi males ini pakatan lagi, ngapain juga paketan? gak guna juga? kadang twitteran buat ngisi waktu kosong (gabut) ya malah bikin galo gegara tweetnya yang hm ya gitu.


Pokoknya kamu si inisial A yang kumaksud, sukses jadi pilot ya :') aku gak tau kamu sekarang lagi apa sibuk apa ato gimana. Aku aku juga gak mau berharap banget kamu maen ke sini kayak yang pernah kamu bilang. Emang kamu gak janji tapi kamu berulang kali bilang gitu ke aku. 


Kalo kalo emang jodo kan ya bakal balik kalo enggak ya yaudah sih mesti udah ada yang jauuuuh lebih baik tinggal nuggu waktu aja kok sekarang single duyu juga gapapa di bawa santai happy kan masih punya temen walo kata pocongg kayak gini "bagian paling sakit dari sendirian adalah kesepian. Mungkin kamu bebas sendirian, tp pasti kamu kesepian. mungkin bisa ngaku happy karna punya banyak teman, tapi ketika kamu pulang dan sendirian, kamu tetap kesepian" kampret kan? yah emang sendiri ibarat kesepian tapi yang segitunya kok tergantung orang, walo aku ya juga kadang ngerasa gitu :')


Tadi aku gak sengaja ngebuka twittermu seriusan ini ga sengajaa! Dari yang aku baca kemaren kamu udah first flight, trs lagi kayak ngejalanin misi gitu ya? trs aku liat tulisanmu, kriting haha. Pokoknya sukses ya kamu jaga kesehatan jangan nakal.. duh apaan sih aku tu :') bego emang aku siapanya? segitunya? katanya mau move on..


 Aku aku gak mau jadi anak cinta lagi apa lagi cintanya sama kamu, belom mau lagi kayak gini mungkin ini trauma? menurutku kamu jauh lebih sakit dari pada si mantan D yang dulu. Awalnya kamu kan anak manis yang baik hati eh ternyata ya akhirnya aku di giniin.


Yauda sih malah ngelantur, ga ngerti juga mau nulis apa? kalo gak pengang PC aja bawaannya dipikiran banyak banget mau nulis ini itu tapi pas udah di depan PC? blank semua -__- 


Nite A, Salam dari sudut kamar di jogja


rrindri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Secuil Surat untuk Menyemangatimu

Hai, kamu yang bersuara indah saat membaca bahasa surga. Akhir-akhir ini aku sering melihatmu, bukan dalam artian 'melihat' tapi lebih kearah dimana aku sering memperhatianmu. Dari ke jauhan tentunya. Karena apa? Karena apa daya ku yang hanya dapat memperhatikanmu dari jauh. Akhir-akhir ini kudengar kau telah usai dengannya. Iya, dia yang berparas indah itu. Entah mengapa kalian menyudahinya, aku tidak ambil pusing tentang itu. Yang ku tahu sekarang kamu mencoba (mungkin) melupakannya atau malah sedang berjuang untuknya agar dapat kembali. Entah aku juga tidak terlalu berfikir tentang hal itu. Yang ku tahu dia akan menyesal bisa melepaskanmu begitu saja. Karena.. Yang ku tahu kamu adalah seseorang yang pantang menyerah. Yang ku tahu kamu adalah seseorang yang optimis terhadap suatu hal. Yang ku tahu kamu adalah seseorang yang tidak plin-plan. Yang ku tahu kamu adalah seseorang yang setia. Bukan berarti menyukaimu bila aku menuliskan semua ini. Aku hanya serin

Penyesalan

Aku masih teringat janjimu disore itu. Janji yang telah mencairkan aku yang dulunya sebuah bokah es mencair menjadi air untukmu. Akupun masih ingat dengan jelas detik-detik bagaimana, kesalahan yang kubuat telah menyebabkan penyesalan tak berujung ini.  Apa keputusanku salah atau kah benar? kalaupun benar kenapa rasa penyesalan tidak pergi dari hati ini. Lelah, perasaan ini menyakitiku perlahan-lahan. Pasti ini yang kamu rasa saat kejadian itu. Perih. Sakit. Semua kau tanggung sendiri pada saat itu. Dan kalau salah, aku menjadi tidak dapat melihat bagaimana perasaanmu yang sesungguhnya kepadaku. Janji itu yang mencairkanku, dan akhirnya kau ingkari. Kini kau telah mengengang tangan lain yang dengan senang hati akan membalas dengan erat mengengam tanganmu.  Aku memang pengecut, menyesali keputusan yang telah kubuat sendiri. Terlalu naif percaya tentang janji itu. Terlalu buta dan tuli tidak mendengarkan temanku dan aku masih terlalu naif percaya janji itu. Percaya akan janj

When you're nothing in around something

Ada saat dimana kamu merasa bukan apa-apa diantara orang-orang yang memiliki keunggulan yang lebih dari kamu. Setahun yang lalu aku menulis hal yang sama dan tahun ini belum ada perubahan apapun. Masih itu-itu saja. Mimpipun tak punya. Berjalan tanpa arah, hanya mengikuti arus yang ada. I don't have an motivation to do something.  Aku tak tau dimana orang-orang mendapat motivasi untuk berproses, berkembang dan menjadi sesuatu. Hmm, dorongan orang tua? dorongan teman? dorongan pacar? atau tekanan dari orang sekitar yang membuat kita eh kamu punya motivasi untuk melakukan sesuatu?  Entah. Aku tak tau. Lagi random aja. Karena hidupku masih stuck disitu-situ aja.  Apa terasa hambar karena tanpa warna-warni? Ugh, warnaku akan datang dengan sendirinya. Karena warna akan mencari kanvasnya atau kami sama-sama mencari atau kanvas yang mencari warna. Ok. Absurd. Well, slept tight.  rrindri