Perkenalan itu terlalu manis
terlalu indah untuk dilupakan. Move on kan enggak harus ngelupain kenangan yang
udah dilalu berdua sih. Tapi kebanyakkan cara ampuh buat move on dengan
berusaha melupakan kenangan buat enggak jadi alas an galau-galau lagi. Biar
lupa, biar move on! Dan sudah hampir satu tahun rasanya aku berusaha untuk
bijak mengelola kenangan-kenangan itu. Waktu yang terlalu singkat yang dilalui
bersama terasa begitu melekat dibanding bersama
yang lalu-lalu.
Aku masih ingat dulu kamu sering
mengakatan “Jogja” dan aku sering mengatakan “Malang” karena
jarak yang ada memisahkan kita. Kita hanya dapat sekedar berucap saja tanpa
dapat lagi bertemu karena keterbatasan waktu yang kita punya. Aku sering berandai,
andai aku bersekolah di Malang saat SMA setidaknya peluang kita bertemu akan
ada dibanding sama sekali tidak.
Andai aku memang SMA disana. Andai aku
mengenalmu lebih dulu. Andai aku memang benar-benar ada di lingkaran hidupmu
bukan hanya sekedar angin lewat saja. Ah, andai saja.
Kata-kata yang paling aku sukai
saat kau ucapkan adalah tunggu aku di Jogja ya, nanti kamu jemput aku di stasiun tugu. Kamu
jangan kemana-mana udah di Jogja aja, nunggu aku datang kesana. Sampai saat
ini aku masih berada di kota yang kata anis baswedan romantis ini, Jogja. Aku
masih disini menunggumu. Berharap akan terwujudnya moment-moment yang akan kita
lalui, menciptakan lagi kenangan-kenangan indah bersamamu.
Ketika Jogja sebagai wacana.
Ketika aku masih menunggu.
Komentar