Langsung ke konten utama

(Tanpa Judul)




Ketika cinta datang kembali. Kamu pergi jauh sesuai dengan jadwal keberangkatanmu, dan berjanji akan halnya nanti pasti kembali. Mempertaruhkan nyawa? Tidak kamu hanya melaksanakan tugas yang sudah maskapai embankan kepadamu. Dan kamu melakukannya untuk lingkungan akrab kecilmu kelak kan?

Next, apa sih. Ini gegara habis baca novel nih efeknya kayak gini intin ya kehidupan cinta-cintaanya supir pesawat haha (re:pilot). Aku gamau bahas-bahas si A lagi. Life must go on.

Mau tau hasil IP perdana? Amazayn bingit gak sesuai target bangeeet. Yauda semester depan aku gak bakalan kayak semester pertama kemaren. I’m promise. 2014, udah mau otewe pertengahan tahun.. aku gak kebanyang kalo mbak renny akhirnya udah menikah trs ikutan suaminya, trs mbak lina balik jambi, trs aku dirumah sendirian dong? Cuma ditemenin laptop? Tapi no connection? Kan rumah akuh gak pake yang model wi-fi. Tapi kayak port USB gitu apalah. Sendirian? Iyalah apa-apa aku bakalan sendirian.. Pacar aja gak punya *eh.

Kalo diliat niilaiku semester 1 yang kuliah dasar yang aku pas gak punya pacar aja kayak gitu gimana semester dua (KALO) aku pacaran? Emang mau pacaran sama dia nder? Kamu aja gak punya gebetan kan udah move on wkw. 

Temen? Yeah I have a friend tapi kan gak mesti mereka available 24 jam buat aku kan? Aku juga belom punya sahabat.. tapi kalo temen baik punya banyak Alhamdulillah. Gak usah ditanya deh temen lama gimana sama aku., sori aku enggak bermaksud apa-apa Cuma aku ngerasa aja sama  dianggmereka gak dianggep mungkin masih masalah kelas 3 lalu yang masalahny sendiri aja aku gak tau. Oke gak usah dibahas ndak mungkin mereka tambah gak suka aku. Tapi kupikir ya kita emang masih temenan tapi bukan temen aku juga gak ngerti apaan barusan maksudnya :p

Anyway dibeberapa post sebelumnya nih ya aku bilang aku pernah dibaca kan? Nah kupikir ada benernya lho. Nah aku emang ketemu orang baru sih tapi ya ttp temenan aja, lagian juga pada baik yaudah, let it flew!

Aku sementara mau focus kuliah dulu buat ngejar nilai, urusan cinta? Iya itu juga gimana kalo keduanya berjalan bersamaan? Tapi emang aku bias bagi waktu? Entah. Belom urusan marching -_- haduuuh pusing deh.

Salam abu dari kota yang sedang berabu :3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Secuil Surat untuk Menyemangatimu

Hai, kamu yang bersuara indah saat membaca bahasa surga. Akhir-akhir ini aku sering melihatmu, bukan dalam artian 'melihat' tapi lebih kearah dimana aku sering memperhatianmu. Dari ke jauhan tentunya. Karena apa? Karena apa daya ku yang hanya dapat memperhatikanmu dari jauh. Akhir-akhir ini kudengar kau telah usai dengannya. Iya, dia yang berparas indah itu. Entah mengapa kalian menyudahinya, aku tidak ambil pusing tentang itu. Yang ku tahu sekarang kamu mencoba (mungkin) melupakannya atau malah sedang berjuang untuknya agar dapat kembali. Entah aku juga tidak terlalu berfikir tentang hal itu. Yang ku tahu dia akan menyesal bisa melepaskanmu begitu saja. Karena.. Yang ku tahu kamu adalah seseorang yang pantang menyerah. Yang ku tahu kamu adalah seseorang yang optimis terhadap suatu hal. Yang ku tahu kamu adalah seseorang yang tidak plin-plan. Yang ku tahu kamu adalah seseorang yang setia. Bukan berarti menyukaimu bila aku menuliskan semua ini. Aku hanya serin

Penyesalan

Aku masih teringat janjimu disore itu. Janji yang telah mencairkan aku yang dulunya sebuah bokah es mencair menjadi air untukmu. Akupun masih ingat dengan jelas detik-detik bagaimana, kesalahan yang kubuat telah menyebabkan penyesalan tak berujung ini.  Apa keputusanku salah atau kah benar? kalaupun benar kenapa rasa penyesalan tidak pergi dari hati ini. Lelah, perasaan ini menyakitiku perlahan-lahan. Pasti ini yang kamu rasa saat kejadian itu. Perih. Sakit. Semua kau tanggung sendiri pada saat itu. Dan kalau salah, aku menjadi tidak dapat melihat bagaimana perasaanmu yang sesungguhnya kepadaku. Janji itu yang mencairkanku, dan akhirnya kau ingkari. Kini kau telah mengengang tangan lain yang dengan senang hati akan membalas dengan erat mengengam tanganmu.  Aku memang pengecut, menyesali keputusan yang telah kubuat sendiri. Terlalu naif percaya tentang janji itu. Terlalu buta dan tuli tidak mendengarkan temanku dan aku masih terlalu naif percaya janji itu. Percaya akan janj

When you're nothing in around something

Ada saat dimana kamu merasa bukan apa-apa diantara orang-orang yang memiliki keunggulan yang lebih dari kamu. Setahun yang lalu aku menulis hal yang sama dan tahun ini belum ada perubahan apapun. Masih itu-itu saja. Mimpipun tak punya. Berjalan tanpa arah, hanya mengikuti arus yang ada. I don't have an motivation to do something.  Aku tak tau dimana orang-orang mendapat motivasi untuk berproses, berkembang dan menjadi sesuatu. Hmm, dorongan orang tua? dorongan teman? dorongan pacar? atau tekanan dari orang sekitar yang membuat kita eh kamu punya motivasi untuk melakukan sesuatu?  Entah. Aku tak tau. Lagi random aja. Karena hidupku masih stuck disitu-situ aja.  Apa terasa hambar karena tanpa warna-warni? Ugh, warnaku akan datang dengan sendirinya. Karena warna akan mencari kanvasnya atau kami sama-sama mencari atau kanvas yang mencari warna. Ok. Absurd. Well, slept tight.  rrindri